Marlin Terharu
Saat Mengajak Semua Orang Mengingat Doa dan Cinta Seorang Ibu
Peringatan Hari Ibu ke-92 tingkat Kota Batam dikemas berbeda. Ada
suasana haru yang membuat peserta dan juga Ketua Gabungan Organisasi Wanita
(GOW) Kota Batam, Marlin Agustina Rudi, meneteskan air mata. Semua terbuai
mengenang perjuangan seorang ibu.
Media Center Batam-Suara perempuan itu tertahan, tangan kanannya sesekali mengusap mata. Hampir 30 detik terdiam menahan tangisnya yang tak ingin ditampakkan. Namun, cucuran air mata pun tak terbendung, hingga terlepas menjadi tangisan. Perempuan berseragam merah muda itu mengenang perjuangan seorang ibu. Ia tak kuasa berkata-kata, saat rasa cinta seorang ibu, tetap ia rasakan meskipun Sang Ibu sudah tiada.
Dia adalah Ketua GOW Kota Batam, Marlin Agustina Rudi, saat menyampaikan sambutan Peringatan Hari Ibu ke-92 tingkat Kota Batam di Golden Prawn, Bengkong, Kamis (3/9/2020).
Tangis Marlin bermula saat menyaksikan video perjalanannya berorganisasi selama delapan menit. Namun, di ujung video, ada kenangan bersama sang ibu, Raja Hamidah. Menyaksikan itu, mata Marlin mulai berlinang, tak tahan mengingat kebaikan dan doa, serta perjuangan sang ibunda. “Saya tak kuat menahan tangis, saya memang dekat dengan ibu dan satu tahun lalu beliau sudah tiada,” ujar Marlin, dengan suara yang terisak.
Ia berpesan agar senantiasa menghormati dan memperhatikan seorang ibu. Apalagi, kata dia, jika sang ibu masih ada. Ia mengaku, pengorbanan ibu akan lebih terasa saat sudah tiada. “Saatnya kita mengevaluasi diri, sejauh mana ibu kita perhatikan. Hormatilah ibu kita, kalau sudah tidak ada, kita tak bisa berbuat lagi,” kata dia.
Di depan para pengurus organisasi wanita di bawah naungan GOW itu, Marlin sempat mengenang perjuangan ibunda Raja Hamidah yang tak berhenti berdoa demi kesuksesan anaknya. Bahkan, keberadaan dirinya di titik saat ini, tak lepas dari perjuangan ibu. “Keadaan seperti ini adalah bagian dari doa ibu. Mari jaga mereka, hormati mereka. Tanpa doa mereka, kita bukanlah siapa-siapa,” ujarnya. Di kesempatan yang sama, Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, juga berpesan agar para ibu yang ikut hadir untuk menjadi contoh. Ia mengaku, ibu-ibu yang hadir dalam kegiatan tersebut merupakan orang pilihan untuk mendidik anak yang berbakti pada sang ibu. “Saya ucapkan selamat hari ibu, semoga ibu-ibu senantiasa menjadi contoh terbaik bagi anak-anak,” ujarnya.
Dalam kegiatan yang bertajuk Perempuan Cerdas sebagai Salah Satu Lokomotor Pembangunan itu, Rudi juga meminta para ibu-ibu di Batam ikut mendukung pembangunan di wilayah itu. “Saat ini kita masih diterpa Covid-19, ibu-ibu bantu kami mengingatkan warga Batam mulai dari keluarga,” ujarnya. Jika Covid-19 sudah selesai, maka perekonomian Batam bisa tumbuh normal kembali. Dengan begitu, pembangunan bisa kembali dilanjutkan demi kemajuan daerah ini. "Tahun ini hanya beberapa titik yang kita bangun, dan tahun depan sudah ada beberapa perencanaan seperti pembangunan jembatan layang, bandara, jalan industri, dan sebagainya,” ujarnya. (MCB)
Media Center Batam-Suara perempuan itu tertahan, tangan kanannya sesekali mengusap mata. Hampir 30 detik terdiam menahan tangisnya yang tak ingin ditampakkan. Namun, cucuran air mata pun tak terbendung, hingga terlepas menjadi tangisan. Perempuan berseragam merah muda itu mengenang perjuangan seorang ibu. Ia tak kuasa berkata-kata, saat rasa cinta seorang ibu, tetap ia rasakan meskipun Sang Ibu sudah tiada.
Dia adalah Ketua GOW Kota Batam, Marlin Agustina Rudi, saat menyampaikan sambutan Peringatan Hari Ibu ke-92 tingkat Kota Batam di Golden Prawn, Bengkong, Kamis (3/9/2020).
Tangis Marlin bermula saat menyaksikan video perjalanannya berorganisasi selama delapan menit. Namun, di ujung video, ada kenangan bersama sang ibu, Raja Hamidah. Menyaksikan itu, mata Marlin mulai berlinang, tak tahan mengingat kebaikan dan doa, serta perjuangan sang ibunda. “Saya tak kuat menahan tangis, saya memang dekat dengan ibu dan satu tahun lalu beliau sudah tiada,” ujar Marlin, dengan suara yang terisak.
Ia berpesan agar senantiasa menghormati dan memperhatikan seorang ibu. Apalagi, kata dia, jika sang ibu masih ada. Ia mengaku, pengorbanan ibu akan lebih terasa saat sudah tiada. “Saatnya kita mengevaluasi diri, sejauh mana ibu kita perhatikan. Hormatilah ibu kita, kalau sudah tidak ada, kita tak bisa berbuat lagi,” kata dia.
Di depan para pengurus organisasi wanita di bawah naungan GOW itu, Marlin sempat mengenang perjuangan ibunda Raja Hamidah yang tak berhenti berdoa demi kesuksesan anaknya. Bahkan, keberadaan dirinya di titik saat ini, tak lepas dari perjuangan ibu. “Keadaan seperti ini adalah bagian dari doa ibu. Mari jaga mereka, hormati mereka. Tanpa doa mereka, kita bukanlah siapa-siapa,” ujarnya. Di kesempatan yang sama, Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, juga berpesan agar para ibu yang ikut hadir untuk menjadi contoh. Ia mengaku, ibu-ibu yang hadir dalam kegiatan tersebut merupakan orang pilihan untuk mendidik anak yang berbakti pada sang ibu. “Saya ucapkan selamat hari ibu, semoga ibu-ibu senantiasa menjadi contoh terbaik bagi anak-anak,” ujarnya.
Dalam kegiatan yang bertajuk Perempuan Cerdas sebagai Salah Satu Lokomotor Pembangunan itu, Rudi juga meminta para ibu-ibu di Batam ikut mendukung pembangunan di wilayah itu. “Saat ini kita masih diterpa Covid-19, ibu-ibu bantu kami mengingatkan warga Batam mulai dari keluarga,” ujarnya. Jika Covid-19 sudah selesai, maka perekonomian Batam bisa tumbuh normal kembali. Dengan begitu, pembangunan bisa kembali dilanjutkan demi kemajuan daerah ini. "Tahun ini hanya beberapa titik yang kita bangun, dan tahun depan sudah ada beberapa perencanaan seperti pembangunan jembatan layang, bandara, jalan industri, dan sebagainya,” ujarnya. (MCB)