Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Batam Hendri Arulan
SPd MPd memberikan laporan
Karenanya pelatihan yang melibatkan narasumber dan para stockholder merupakan
moment yang sangat tepat untuk lebih meningkatkan dan menambah pengetahuan dan
wawasan kepada Ibu-ibu yang melaksanakan usaha, menjalankan usaha agar usahanya
benar-benar terlaksana dengan baik. Jefridin menjelaskan, Pemerintah Kota
Batam sangat mendukung kegiatan yang diikuti terutama Ibu-ibu dimana
pelaksanaannya ini memang dirancang dan usulan dari pokok-pokok pikiran (Pokir)
anggota DPRD Batam yaitu Ibu Rubina Situmorang dan disetujui oleh pak
Walikota juga anggota dewan dan kemudian diaplikasikan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Batam.
Kegiatan ini sebagaimana laporan Kepala Dinas
koperasi dan UMKM merupakan usaha mikro yang bermanfaat bagi kita semua dan sangat
penting, dimana misalnya jika peroduknya bagus, tetapi kemasannya kurang
bagus, juga tidak menarik bagi para pembelinya atau konsumen.
Mudah-mudahan para nara sumber yang akan memberi pelatihan akan
memberikan kiat-kiat bagaimana mem-packing agar produk atau hasil usaha kita
benar-benar diminati dan tertarik bagi konsumen untuk membelinya.
Program pelatihan packaging/kemasan ini sejalan
dengan peraturan walikota Batam yang termaktub dalam RPJMD, pemerintah daerah
saat ini sedang membangun infrastruktur Kota Batam supaya lebih bagus seraya
Sekda Jefridin menanyakan "senang Ibu-ibu tinggal di Batam:? yang dijawab
para peserta : "Senang". Kemudian Jefridin kembali
menanyakan : "Bahagia menjadi masyarakat Batam" yang dijawab
serentak : "Bahagia".
Jefridin lebih jauh memaparkan, kenapa pemerintah
Batam atau Walikota memprioritaskan membangun jalan, memperbaiki Pelabuhan,
Bandara. Hal ini agar bagaimana orang datang ke Batam merasa nyaman.
Jadi aksesnya dibuka sedemikian rupa. "Satu-satunya Kabubaten/Kota di
Indonesia yang mempunyai jalan lima jalur atau lajur hanya Batam"
tandas Jefridin yang disambut tepuk tangan gemuruh peserta latihan,
Padahal Batam jelas Jefridin, bukan Ibukota
Provinsi. Ibukota Provinssi kita berada di Tanjungpinang seraya memberi
contoh, misalnya, Jakarta, Ibukota Negara, Kota Medan Ibukota Provinsi, Kota
Palembang juga Ibukota Provinsi. Jadi tujuannya, bagaimana
membuka akses. orang datang ke Batam sehingga merasakan nyaman.
Kemudian sampailah ke produk-produk Batam supaya bagus, orang yang datang
dapat menikmati, dapat membeli oleh-oleh baik itu kuliner maupun produk lainnya
yang diproduksi kota Batam dengan melihat kemasan yang bagus.
Kemudian Jefridin juga mengingatkan, tentang sampah
agar tidak membuangnya sembarangan. Semoga diantara yang hadir hari ini
tidak membuang sampah sembarangan di jalan. Sebab sampah sering ditemukan
berserakan di jalanan. "Ada diantara kita yang membuang sampah dari mobil
ke jalan di tengah malam"? tanya Jefridin yang dijawab serentak,
:Tidak ada" . Karenanya, Jefridin juga mengingatkan, jika ada yang
buang sampah sembarangan, tolong diingatkan. Sebab jika hal itu
terjadi, wajah Batam tidak bagus dan tidak nyaman sehingga tamu tidak
datang. Kalau orang tak datang, bagaimana usaha kita jalan dan
dibeli orang? tandas Jefridin.
Jefridin meminta, agar kita semua menjaga Batam
supaya aman dan nyaman. Dari sisi keamanan memang sudah aman dan
kondusif, paling-paling menjelang Pilkada suhu politik agak meningkat.
:Biasalah:" jelas Jefridin berkelakar. Tapi kenyamanan itu, termasuk
dari sampah yang harus kita kelola dengan baik. Dijelaskan, setiap kita memproduksi
sampah berdasarkan kajian, setiap orang setiap hari memproduksi 0,7 sampai 0,9
kilogram. Jika dikali dengan penduduk Batam lebih kurang 1,3 juta orang
diluar hari Jumat Sabtu Minggu karena ada orang luar yang datang ke
Batam, berapa ribu memproduksi sampah di Batam.
Maka kalau sampai masalah sampah ini jika tidak
disikapi dengan baik, ini menjadi persoalan. Untuk itu ada langkah yang
dibuat oleh pemerintah berdasarkan undang-undang. Kita harus
mengurangi volume sampah minimal 30 persen untuk dibawa ke TPA (tempat
pembuangan akhir). Caranya bagaimana? Kita harus bisa memilah
sampah, Jadi sampah yang mengandung nilai ekonomis, bisa nanti
dijual ke bank sampah. Contoh, plastik air minum bisa dijual ke bank
sampah dan bisa dapat piti atau hepeng, kata Jefridin berkelakar membuat
peserta latihan tertawa. Kemudian sampah sisa-sisa sampah yang ibu masak,
seperti bikin kue, bikin kuliner lainnya, misalnya motong ayam atau
motong ikan dan yang lainnya sisa makanan , sisa sayuran, bisa dibuat kompos. Penggunaan kompos bisa dimanfaatkan untuk
tanam-tanaman di pot masing-masing seperti tanaman cabe.
Perlu diketahui, salah satu faktor yang menyebabkan kota Batam inflasi tertutama dari harga cabe yang tinggi termasuk bayam. "Kalau Ibu-ibu bisa melakukan tanam cabe dan bayam di masing-masing
rumah tangga, sangat kren mengurangi pengeluaran untuk sandang. Sebab
kata Jefridin cabe merupakan unsur penting dalam makanan, apalagi misalnya
kata Jefridin bercanda bagi orang batak dan seperti dirinya melayu pesisir,
tidak bisa makan tanpa cabe. Maka cabe bisa kita tanam dengan kompos
melalui sisa-sisa makanan yang tak berfungsi itu dijadikan pupuk lalu
pupuk itu kita gunakan menanam sayur, cabe dan tanaman lainnya. Di
samping mengurangi pembuangan sampah ke TPA juga mengurangi pengeluaran rumah
tangga yang bisa menekan peningkatan inflasi. Sebab Batam tidak mempunyai
daratan untuk berkebun.
Sebelumnya, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota
Batam Hendri Arulan SPd MPd menjelaskan, kegiatan pelatihan packaging/kemasan
merupakan Pokir (Pokok-pokok pikiran) dari ibu Rubina Situmorang (anggota DPRD
Batam-red) yang nantinya dibagi tiga angkatan. Angkatan pertama 100 orang dan kedua ini juga diikuti
100 orang. Nantinya, kata Hendri ada angkatan ketiga yang diikuti 70
orang, juga berlangsung selama dua hari. Maksud dan tujuan pelatihan agar pelaku usaha
dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan terkait dengan kemasan produk
dari apa yang mereka hasilkan, sehingga hasil dari pada produk membuatnya lebih
tertarik dari hasil desainnya.
Sementara nara sumbernya dari konsultan UPT Food
Dinas Koperasi dan UMKM Kota Batam melalui pelatihan berkaitan dengan SDM. Kemudian yang berkaitan dengan mindset tentang kemasan dan berkaitan dengan
dasar hukum fungsi kemasan, desain dan inovasi kemasan untuk branding
kemasan. Kemudian sebagai geliat tehnologi pemasaran serta pengetahuan
tentang barang dalam keadaan terbungkus.
Hendri Arulan menjelaskan, beberapa
materi yang akan disampaikan para pemateri atau nara sumber yang dilaksanakan
dua hari ini, mudah-mudahan peserta yang hadir hari ini sudah menjadi pelaku
usaha benar. Kalaupun baru pelaku usaha pemula, Hendri Arulan
menjelaskan, ini menjadi dasar untuk melakukan ke tingkat berikutnya dan
diharapkan berjalan lancar, Kepada peserta diharap menjadi bekal untuk
terus melaksanakan usahanya ke depan menjadi UMKM yang naik kelas. (eston/arifin)