GRANAT Nunukan Diminta Berantas dan Kunci Jalur Masuk Narkoba dari Malaysia
TARAKAN, Penakaltara.com – Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Anti Narkotika (DPD-Granat) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) mulai melakukan koordinasi intensif dengan seluruh aparat penegak hukum seperti Kepolisian Resort (Polres) Nunukan, Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Badan Narkotika Nasional (BNN) terkait permasalahan wilayah perbatasan seperti Nunukan yang menjadi jalur utama pasokan narkoba dari luar negeri.
Terhadap jajaran organisasi LSM Granat, Ketua DPD Granat Kaltara, Isak menegaskan kepada jajaran pengurus Granat di tingkat Kabupaten/Kota di lingkungan Provinsi Kaltara khususnya Nunukan agar berperan aktif membantu pemerintah dalam pemberantasan dan pengawasan peredaran narkoba dari Malaysia.
Penegasan itu dikemukakannya pada saat pengukuhan pengurus DPC Granat Kabupaten Nunukan, Selasa (5/11).
Menurut Isak, peredaran narkoba saat ini memasuki kondisi "Akut", dimana dapat dipastikan mulai menyentuh kalangan pelajar. Menurutnya peredaran narkoba sekarang sangat membabi buta, karena semua kalangan sudah di masukin. Narkoba yang beredar di Tarakan sendiri, kata Isak dipastikan masuk melalui negara Malaysia yang masuk ke Sebatik dan Nunukan. Kemudian langsung di kirim ke Tarakan untuk diperjual belikan.
"Ini merupakan kerjaan berat yang ditugaskan untuk DPC Granat Nunukan untuk meminimalisir peredaran narkoba di wilayah perbatasan utara Indonesia itu," kata Isak.
Baginya, pihak Imigrasi juga harus tegas memverifikasi warga asing masuk ke Indonesia, sebab jika terlalu longgar justru akan menjadi celah bagi bandar narkoba jaringan internasional mengembangkan pasar narkobanya ke negeri ini. Dalam konteks sarana prasarana yang memadai untuk menghentikannya. Kemudian Ia juga mengharapkan BNNK Nunukan lebih intens untuk menjaga peredaran Narkoba karena daerah tersebut merupakan pintu peebatasan yang sangat rawan. Granat sendiri juga mempunyai tim khusus untuk membrantas dan terjun langsung membrantas narkoba yakni departemen Investigasi.
"Tim investigasi ini beranggotakan dari pihak aparat kepolisian, TNI, dan lainnya," katanya.
Tim investigasi inilah yang kemudian mencari informasi tentang peredaran Narkoba. Masih kata kanda Isak bahwa tim ini akan memantau jalur masuk barang haram itu. Pekerjaan ini, kata Dia, merupakan tugas berat bagi DPC Granat Nunukan, mengingat membantu pemberantasan berarti harus memperkuat jaringan kerja.
Isak juga tak menampik banyaknya kasus narkoba masih didominasi kota Tarakan ketimbang Nunukan. Meski demikian, masyarakat harus mulai berpikir bahwa asal barang tersebut dari mana sebelum membrantas yang mendominasi kasusnya. Diketahui bahwa di Kaltara Tarakan merupakan no1 setelah Nunukan yang menjadi no 2 untuk predaran Narkoba.
RICO JEFFERSON DAO
Editor: Tommy Dalle