Kisah Pilot Batik Air Saat Gempa Palu, Bila Terlambat 30 Detik, tak akan Terbang, Rekam Air Laut
Pi;ot Batik Air dan Pengawas Menara ATC |
Namun, pukul
18.02 WITA begitu Icoze diizinkan untuk take off, tower pun runtuh. Icoze mengaku merasakan sesuatu yang salah
saat pesawat mulai bergulir di landasan.
Lebih lanjut, ia mengucapkan rasa
syukur karena diberikan firasat untuk berangkat lebih awal. "Batik Air ID 6231 dijadwalkan untuk
berangkat pada 17,55, pintu ditutup pada 17,52 kemudian didorong kembali.
18.02 setelah dibebaskan untuk lepas landas, gedung
menara runtuh. Kami baru saja bergulir
di landasan. Saya merasakan sesuatu yang salah di landasan saat take off
roll. 18,02 gempa 7,4-7,7 magnitude
mengguncang Palu.. Terimakasih Tuhan,
ada suara memberitahu saya untuk berangkat lebih awal. Saya bergegas proses boarding. Terlambat 30
detik saja, saya tidak akan terbang. Terima kasih Tuhan.
Kota Palu yang diterjang Gempa dan Tsunami |
Terlihat air di sepanjang pesisir bergejolak cukup
kuat.
Sementara itu, diberitakan sebelumnya, seorang petugas
air traffic controller (ATC) Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu meninggal dunia
akibat dari gempa yang mengguncang Donggala-Palu. Petugas ATC yang meninggal bernama Anthonius
Gunawan Agung.
Dikutip TribunWow dari akun Instagram @Airnavindonesia
memberitahukan bahwa Anthonius meninggal pada Jumat (28/9/2018) saat
menjalankan tugasnya.Athonius bertugas sebagai personel layanan navigasi
penerbangan sebagai ATC on duty pada Tower ATC Bandara Mutiara Sis Al Jufri
Palu.
Pada saat
gempa terjadi, Anthonius telah memberikan clearance pada penerbangan Batik Air
untuk lepas landas dan menunggu pesawat tersebut Airborne dengan selamat. Setelah itu Anthonius meninggalkan cabin
tower ATC, namun Anthonius tidak dapat menyelamatkan diri. "Telah wafat saat menjalankan tugasnya
sebagai personel layanan navigasi penerbangan, Saudara Anthonius Gunawan Agung,
Air Traffic Controller (ATC) AirNav Indonesia Cabang Palu pada Sabtu (29/09). Beliau merupakan ATC on duty pada Tower ATC
Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu, pada saat terjadi guncangan gempa dengan
skala 7,7 SR yang berpusat di Kabupaten Donggala pada Jum’at (28/9/2018). Beliau merupakan ATC on duty pada Tower ATC
Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu, pada saat terjadi guncangan gempa dengan
skala 7,7 SR yang berpusat di Kabupaten Donggala pada Jum’at (28/9/2018).
Saat gempa
terjadi, beliau telah memberikan clearance kepada penerbangan Batik Air untuk
lepas landas dan menunggu pesawat tersebut airborne dengan selamat sebelum
akhirnya meninggalkan cabin tower ATC.Duka yang begitu mendalam kami rasakan,
semoga tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa diberikan kepada salah satu
keluarga kami dan korban-korban lain akibat gempa di Kabupaten Donggala.Mohon
doa dari seluruh masyarakat Indonesia," tulis @airnavindonesia.Berdasarkan
data terbaru dari BNPB hari Sabtu 29 September 2018 pada pukul 14.30 WIB,
jumlah korban meninggal akibat gempa Sulawesi Tengah sebanyak 384 orang, 540
luka berat dan 29 orang hilang.Korban meninggal ini tersebar di beberapa rumah
sakit. RS Wirabuana Palu 10 orang, RS
Masjid Raya 50 orang, RS Bayangkhara 161 orang, RS Ybdara Mamboro Palu 141
orang. Sedangkan di Desa Pantoloan Induk korban meninggal berjumlah 20 Orang
dan Kelurahan Kayumalue Pajeko 2 orang. Sedangkan data yang masuk di BNPB untuk
korban yang terluka berjumlah 540 orang.
Korban terluka tersebut dirawat di
beberapa rumah sakit. RS Woodward Palu
berjumlah 28 orang, RS Budi Agung Palu 114 orang, RS Samaritan Palu 54 orang,
RS Mamboro Palu 160 orang, RS Wira Buana 184 orang. BNPB juga mencatat sebanyak 29 orang
dinyatakan hilang. Kondisi pantai di Kota Palu pascatsunami. Kerusakan cukup
parah. Bangunan hancur dan rata tanah. Beberapa korban meninggal ditemukan
akibat gempa dan diteKondisi pantai di Kota Palu pascatsunami. Kerusakan cukup
parah. Bangunan hancur dan rata tanah. Beberapa korban meninggal ditemukan
akibat gempa dan diterjang tsunami. Evakuasi terus dilakukan.rjang tsunami.
Evakuasi terus dilakukan.Diberitakan dari situs resmi Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB), gempa bumi dengan kekuatan 7,7 Skala Richter
(SR) telah mengguncang Kota Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat
(28/9/2018).Gempa tersebut terjadi pukul 17.02 WIB dengan potensi tsunami.Namun,
30 menit setelahnya, status potensi tsunami dihentikan.(TribunWow.com/Ananda Putri Octaviani)