Batik Air Menyambut dan Apresiasi 18 Awak Pesawat
Penerbangan
“Misi Kemanusiaan” Rute Soekarno-Hatta, Tangerang – Wuhan – Batam
Sinarkepri.co.id.JAKARTA – 15 Februari 2020. Batik Air (kode penerbangan ID) member of Lion Air Group memberikan
keterangan resmi bahwa Sabtu (15/ 02) menyambut kedatangan 18 awak pesawat yang
telah selesai menjalani rangkaian protokol kesehatan (karantina dan observasi)
sesuai waktu yang ditentukan di natuna, Kepulauan Riau. Batik Air sudah menerima konfirmasi dari lembaga terkait,
dalam hal ini Kementerian Kesehatan menyatakan kondisi sehat dan laik terbang.
Penyambutan
dilakukan oleh Edward Sirait, President Director of Lion Air Group; Capt.
Achmad Luthfie, CEO Batik Air; Capt. Daniel Putut Kuncoro Adi, Managing Director
of Lion Air Group; Capt. Zwingly Silalahi, Operation Director of Batik Air;
Capt. Wamildan Tsani Panjaitan, Safety, Security and Quality Director of Batik
Air; Yanto Supriyatno, Engineering Director of Batik Air, Perwakilan dari
manajemen Lion Air Group yang lain serta perwakilan masing-masing departemen/
divisi lingkungan Lion Air Group. Jumlah awak pesawat tersebut diberangkatkan dari
Bandar Udara Raden Sadjad, Natuna (NTX) pukul 13.30 waktu setempat (Waktu
Indonesia Barat/ WIB, GMT+ 07) dan tiba di Bandar Udara Internasional Halim
Perdanakusuma, Jakarta pada 15.30 waktu setempat (Waktu Indonesia Barat/ WIB,
GMT+ 07). 18 kru diterbangkan menggunakan pesawat milik TNI Angkatan Udara.
Batik Air mengucapkan terima kasih tak terhingga serta
menempatkan apresiasi tinggi atas kesiapan, peran aktif serta profesional dalam
bekerja dari awak pesawat, petugas layanan darat (ground handling),
termasuk dukungan penuh pengelola bandar udara, pengatur lalu lintas udara,
mitra dan berbagai pihak yang terlibat, sehingga operasional penerbangan “misi
kemanusiaan” berjalan lancar. Batik Air dengan bangga menerima dan menyambut kembali
18 awak pesawat, dengan penghargaan dan penghormatan setinggi-tingginya kepada
pilot (person in command/ PIC); kopilot (first officer/ FO); awak
kabin (flight attendant/ FA); petugas operasional keberangkatan (dispatcher,
flight operation officer/ FOO) serta teknisi (engineer), yang
terdiri:
1. Captain
Destyo Usodo (PIC)
2. Captain
Suyono Suwito (PIC)
3. Hendra
Tjin (FO)
4. Taufan Widya
(FO)
5. David
Setiawan (SFA)
6. Indah
Nurfitri Djufri (FA)
7. Tia
Septiani (FA)
8. Kikiet
Teguh Septarianto (FA)
9. Abdul
Hakim Sungkar (FA)
10. Fahmi
Husen Ali Joubah (FA)
11.
Farrand Abdilla (FA)
12.
Hartini Efniati Hasibuan (FA)
13. Ranti
Oktaviana (FA)
14. Ni
Wayan Tangkas Chika Manik (FA)
15. Anggi
Dwi Saputro (FA)
16. David
Rismon (Dispatcher)
17. Dimas
Syamsurizal (Engineer)
18. Jemi
(Engineer)
Pelaksanaan penerbangan berpedoman kepada
prinsip-prinsip dan standar operasional prosedur (SOP) kesehatan dalam
memastikan pengamanan awak pesawat, tim medis, tamu atau penumpang dan lainnya. Operasional misi kemanusiaan Batik Air pada 1 Februari
2020 bernomor ID-8618 rute Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta,
Tangerang, Banten (CGK) pukul 13.00 waktu setempat (Waktu Indonesia Barat, GMT+
07) tujuan Bandar Udara Internasional Tianhe Wuhan yang terletak di Distrik
Huangpi, 26 kilometer utara dari pusat kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik
Rakyat Tiongkok (WUH). Pesawat mendarat di Tianhe Wuhan pada 19.00 waktu
setempat (Time in Wuhan, Hubei, China Standard Time, GMT+ 08).
Untuk penerbangan kembali pada 2 Februari 2020,
pesawat telah menerbangkan 18 awak pesawat dan 270 tamu (Warga Negara
Indonesia) menggunakan Airbus 330-300CEO (18
kelas bisnis dan 374 kelas ekonomi). Penerbangan bernomor ID-8619 “misi kemanusiaan” rute
Bandar Udara Internasional Tianhe Wuhan di Distrik Huangpi, Wuhan pada 04.30
waktu setempat (Time in Wuhan, Hubei, China Standard Time, GMT+
08) dan tiba di Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau
(BTH) pukul 08.30 WIB (Waktu Indonesia Barat, GMT+ 07)
Batik Air dalam hal ini bertujuan mendukung program
kemanusiaan dan negara. Oleh karena itu, Batik Air menyampaikan terima kasih
atas penunjukan dan kepercayaan pemerintah yang telah diberikan kepada Batik
Air guna mewujudkan misi tersebut.
Batik Air tetap mengedepankan faktor keamanan dan
keselamatan penerbangan (safety first). Dalam tindakan pencegahan virus dimaksud pada operasional
penerbangan, Batik Air menerapkan rekomendasi dengan menyediakan dan melakukan
penyemprotan cairan multiguna pembunuh kuman (disinfectant spray) sesuai
prosedur yang berlaku serta menyediakan dan menggunakan masker dan alat
pelindung diri (APD), sarung tangan (hand gloves) dan cairan/ gel
pembersih tangan (hand sanitizer) guna antisipasi serta preventif. Batik
Air berupaya dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dengan
senantiasa mengutamakan aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan. Batik
Air menyatakan, patuh dan menjalankan kebijakan regulator dan standar prosedur
operasi perusahaan serta ketentuan internasional. (danang mandala prihantro)
Editor : Budiyanto