Satgas: Di 29 Provinsi, Mobilitas Masyarakat ke Pusat Perbelanjaan Terpantau Naik
Masyarakat memadati area perbelanjaan untuk membeli baju baru, kebiasaan jelang Idul Fitri yang menandai berakhirnya bulan suci Ramadhan di Bekasi, Jawa Barat, pada 22 Mei 2020, dengan mengabaikan anjuran pemerintah untuk dilakukan.(AFP/REZAS via VOA INDONESIA)
Sinarkeprinews.com.JAKARTA- Ketua
Bidang Data dan Teknologi Infornasi Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Dewi Nur
Aisyah mengatakan, di 29 provinsi telah terjadi kenaikan mobilitas masyarakat
ke pusat perbelanjaan. Kenaikan ini terpantau terjadi selama 20 - 27 April
2021. "Yang harus menjadi alert kita semua adalah 29 dari 34 provinsi
mengalami kenaikan mobilitas ke pusat perbelanjaan dalam tujuh hari
terakhir," ujar Dewi dalam rapat koordinasi penanganan Covid-19 secara
nasional yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (2/5/2021).
"Jadi dalam rentang waktu 20 hingga 27 April semua orang sudah ke luar
rumah dan banyak yang ke pusat perbelanjaan," ucapnya. .
Dewi menekankan, jumlah tersebut melebihi 80 persen provinsi yang ada di Indonesia. Kemudian, persentase kenaikan mobilitas ke pusat perbelanjaan secara total tercatat sebesar 14,82 persen. "Dengan rentang kenaikan paling kecil adalah 2 persen, tetapi ada pula kenaikan paling tinggi 50,57 persen," ucap Dewi. Merujuk kepada data-data di atas, Satgas Covid-19 memperkirakan dalam 10 hari ke depan mobilitas ke pusat perbelanjaan akan semakin meningkat.
Sehingga, kata Dewi, penegakan disiplin di lapangan akan sangat diperlukan. "Kalau kita lubat dari hasil monitoring di lapangan ketika pasar memang beroperasi, tetapi kepatuhan 3M, terutama memakai masker harus ditingkatkan kembali," tutur Dewi. "Sebab banyaknya orang yang datang menyebabkan kerumunan sehingga jika tidak memakai masker,akan berpotensi menularkan Covid-19," kata dia. (Kompas.com)