Sinarkepri.co.id Batam – Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam akan beroperasi secara mandiri penuh, tanpa melibatkan kerja sama operasional (KSO) dengan pihak ketiga, termasuk Mayapada Group. Hal ini ditegaskan langsung oleh Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Amsakar Achmad.
“RSBP Batam akan tetap dikelola langsung oleh BP Batam. Kami ingin fokus membenahi kualitas pelayanan dan performa rumah sakit ini secara menyeluruh,” tegas Amsakar, Selasa (1/7/2025) di kutip dalam keterangannya.
Keputusan ini diambil untuk memastikan pengelolaan RSBP Batam sepenuhnya berada di bawah kendali BP Batam, demi optimalisasi pelayanan dan efisiensi operasional. Dan ini bagian dari strategi penguatan layanan kesehatan dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata dan Kesehatan Internasional Batam (PKIB).
Dengan beroperasi sebagai unit usaha mandiri, RSBP Batam diharapkan dapat lebih fokus dalam mengembangkan fasilitas dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat Batam.
Meski demikian, dalam pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Pariwisata dan Kesehatan Internasional Batam (PKIB), BP Batam tetap membuka peluang investasi kesehatan secara paralel.
Sementara itu, PT Karunia Praja Pesona (Mayapada Group), yang telah ditetapkan sebagai Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) melalui Peraturan Pemerintah (PP) No. 39 Tahun 2024, akan tetap membangun rumah sakit internasionalnya sendiri di kawasan Sekupang, berdekatan dengan Taman Rusa.
“Kami menyambut baik komitmen Mayapada mendirikan fasilitas layanan kesehatan berkelas internasional. Ini akan melengkapi ekosistem layanan kesehatan di Batam,” kata Amsakar.
Senada dengan Amsakar Achmad, Ariastuti Sirait, Deputi Bidang Pelayanan Umum BP Batam, menambahkan bahwa RSBP Batam kini fokus pada peningkatan layanan dan sumber daya manusia.
Dalam waktu dekat, BP Batam akan berkoordinasi dengan Kementerian PAN-RB agar RSBP memiliki kewenangan merekrut tenaga medis dan karyawan baru secara langsung.
Direktur RSBP Batam, Tanto Budiarto, menargetkan optimalisasi layanan dalam kurun waktu tiga hingga enam bulan ke depan. RSBP Batam akan menerapkan sistem layanan terpadu yang memudahkan pasien tanpa harus berpindah-pindah antar unit layanan.
“Kami ingin membentuk sistem one-stop service. Misalnya, pasien penyakit jantung tidak perlu lagi dirujuk keluar, cukup ditangani di satu tempat,” kata Tanto.
RSBP juga akan menggandeng berbagai sektor dan pemangku kepentingan di Kota Batam untuk memperkuat sinergi dalam pelayanan. “Kami siap menjadikan RSBP sebagai rumah sakit unggulan di KEK PKIB yang berdiri mandiri, namun tetap terbuka terhadap dukungan lintas kementerian dan lembaga,” pungkasnya. (***)