Batam, SinarKepri.co.id - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batam akan segera memanggil pihak manajemen PT ASL Shipyard dalam waktu dekat.
Pemanggilan ini dilakukan untuk meminta penjelasan rinci mengenai penanganan korban jiwa dan luka, serta evaluasi penerapan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di lingkungan perusahaan pasca insiden ledakan kapal.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Komisi III DPRD Kota Batam, Rudi, pada Selasa (21/10/2025).
Menurut Rudi, rapat dengar pendapat (RDP) yang akan digelar akan difokuskan pada pembahasan menyeluruh tentang aspek keselamatan kerja dan bentuk penanganan konkret yang telah diberikan perusahaan terhadap para korban yang meninggal dunia maupun mengalami luka-luka akibat insiden tersebut. Langkah ini diambil sebagai respons atas banyaknya korban jiwa dalam musibah tersebut.
Selain memanggil manajemen perusahaan, DPRD juga menegaskan dukungannya dan mendorong pihak Kepolisian untuk bekerja secara profesional dan transparan dalam menangani proses hukum kasus ini.
Pemanggilan ini diharapkan dapat memberikan kejelasan kepada publik dan memastikan bahwa perusahaan bertanggung jawab penuh, baik dalam aspek keselamatan kerja maupun penanganan para korban dan keluarganya.
Insiden ledakan tragis yang terjadi di kapal Federal II di kawasan galangan kapal PT ASL Shipyard Tanjunguncang menjadi sorotan tajam. Pasalnya, peristiwa mematikan ini bukanlah kejadian yang pertama di lingkungan perusahaan tersebut.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, ledakan di kapal Federal II ini merupakan insiden yang kedua kalinya terjadi di area PT ASL Shipyard.
Insiden terbaru ini menelan korban meninggal dunia belasan pekerja yang sedang bertugas. Selain korban meninggal dunia, ada sejumlah pekerja lainnya juga dilaporkan mengalami luka berat yang sangat serius. (***)
Editor: Ikhsan