Keterangan Poto: Wali Kota Batam, Amsakar Achmad menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Harga Beras secara virtual yang berlangsung di Aula Engku Hamidah. (foto/ist)

Keterangan Poto: Wali Kota Batam, Amsakar Achmad menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Harga Beras secara virtual yang berlangsung di Aula Engku Hamidah. (foto/ist)

Harga dan Pasokan Beras di Batam Stabil, Amsakar Pastikan Inflasi Terkendali Jelang Akhir 2025

Muhammad Ikhsan

Editor Muhammad Ikhsan

Rabu, 22 Oktober 2025 | 09:37 WIB

Keterangan Poto: Wali Kota Batam, Amsakar Achmad menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Harga Beras secara virtual yang berlangsung di Aula Engku Hamidah. (foto/ist)

Keterangan Poto: Wali Kota Batam, Amsakar Achmad menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Harga Beras secara virtual yang berlangsung di Aula Engku Hamidah. (foto/ist)

Batam, SinarKepri.co.idWali Kota Batam, Amsakar Achmad, memastikan bahwa harga dan pasokan beras di Batam berada dalam kondisi stabil. Stabilitas ini diharapkan menjaga laju inflasi tetap terkendali menjelang akhir tahun 2025.

Pernyataan ini disampaikan Amsakar saat menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Harga Beras secara virtual yang berlangsung di Aula Engku Hamidah.

Dalam rakor tersebut, Amsakar memaparkan data per 17 Oktober 2025, yang menunjukkan stok beras di Batam mencapai 2.173 ton. Jumlah ini dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Batam dalam waktu dekat.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa Batam termasuk daerah yang memiliki rata-rata harga beras di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) nasional.

"Berdasarkan data, rata-rata harga untuk beras medium di Batam berada di bawah Rp 12.300 per kilogram, sementara beras premium rata-rata Rp 14.000 per kilogram," jelas Amsakar.

Sebagai perbandingan, HET yang ditetapkan untuk Batam adalah Rp 13.100/kg untuk beras medium dan Rp 15.400/kg untuk beras premium. Dengan kondisi harga di bawah HET ini, Amsakar optimistis bahwa stabilitas pangan akan terjaga, yang merupakan faktor kunci dalam pengendalian inflasi daerah.

Keadaan pasokan dan harga yang stabil ini menunjukkan komitmen Pemerintah Kota Batam dan stakeholder terkait dalam menjaga daya beli masyarakat dan menekan angka inflasi, khususnya menjelang periode akhir tahun yang kerap disertai peningkatan permintaan.

Upaya pengendalian harga dan inflasi Pemko tidak berhenti pada pemantauan harga beras. Menjelang akhir tahun, Pemko Batam mengambil langkah dengan menyiapkan paket sembako subsidi.

Amsakar menjelaskan, paket sembako ini disiapkan untuk membantu meringankan beban masyarakat menjelang periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang biasanya diwarnai kenaikan harga kebutuhan pokok.

"Menjelang akhir tahun, Pemko Batam juga menyediakan paket sembako bersubsidi. Masyarakat cukup membayar Rp 52.000 per paket," ungkap Amsakar.

Paket sembako subsidi tersebut berisi beras, gula, dan minyak goreng. Program ini merupakan langkah konkret Pemko Batam untuk memastikan daya beli masyarakat tetap terjaga, sejalan dengan stabilitas pasokan beras yang sudah terkendali.

Langkah ini menunjukkan kesiapan Pemko Batam dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah. Dengan stok beras yang aman dan harga yang di bawah HET, ditambah dengan program sembako bersubsidi,

Dengan berbagai langkah strategis tersebut, Amsakar optimistis Batam berada dalam posisi kuat menghadapi potensi gejolak harga nasional. (***)

 

 

Editor: Ikhsan