Batam, SinarKepri.co.id – Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) secara resmi menggelar Musyawarah Daerah (Musda) ke-2 tahun 2025.
Acara ini berlangsung di One Mall Batam pada Senin (15/12/2025), menjadi momentum penting bagi konsolidasi internal dan perumusan arah gerak organisasi media siber di tengah tantangan disinformasi.
Musda ke-2 JMSI Kepri ini secara khusus menyoroti peran strategis media siber dalam menghadapi maraknya hoaks, disinformasi, dan rendahnya literasi digital di tengah masyarakat.
Kepala Bidang Humas dan Komunikasi Publik Diskominfo Kepri, Trio Andana, yang hadir mewakili Gubernur Kepri Ansar Ahmad, membacakan sambutan tertulis.
"Media tidak lagi sekadar menyampaikan informasi, tetapi menjadi penguat literasi digital dan mitra pemerintah dalam menyampaikan program pembangunan secara objektif, berimbang, dan bertanggung jawab," ujar Trio Andana saat membacakan sambutan Gubernur.
Lebih lanjut, JMSI berperan penting dalam menjaga persatuan, menangkal hoaks, dan memperkuat citra positif Kepulauan Riau baik di tingkat nasional maupun internasional.
Musda ini dinilai sebagai momentum strategis untuk melakukan evaluasi, memperkuat konsolidasi, serta melahirkan kepengurusan yang solid, visioner, dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
Sementara itu, Ketua JMSI Kepri, Edi Supriatna, menambahkan bahwa rangkaian Musda ke-2 ini juga diisi dengan kegiatan sosial dan edukasi, yaitu peluncuran buku serta pengumuman pemenang lomba menulis bagi pelajar.
Lomba menulis tersebut mengusung tema penting: "Bentengi Pelajar dari Kriminalitas, Tolak Jadi Korban TPPO (Tindak Pidana Perdagangan Orang)".
"Ini bagian dari komitmen JMSI untuk membangun kesadaran literasi sejak dini, sekaligus melibatkan pelajar dalam isu-isu sosial yang krusial," jelas Edi.
Tercatat sebanyak 33 karya tulis pelajar mengikuti lomba tersebut. Penilaian dilakukan oleh dewan juri independen yang melibatkan unsur organisasi pers terkemuka, seperti IJTI, AJI, dan PWI.
Musda ke-2 JMSI Kepri diharapkan tidak hanya menghasilkan keputusan organisasi, tetapi juga memperkuat posisi media siber sebagai garda terdepan dalam melawan hoaks, menjaga kualitas informasi, dan ikut mendorong kemajuan Kepulauan Riau di era digital. (***)
Editor: Ikhsan