Sinarkepri.co.id Batam – Para pemilik warung yang mengais rezeki di sepanjang jalan depan PT Wasco, Tanjung Uncang, Kota Batam tersebut kini berjaga-jaga setiap malam. Pasalnya, desas-desus mengenai rencana pembongkaran paksa oleh sekelompok Preman yang disebut-sebut suruhan PT Sigma, telah menyebar luas dan meresahkan warga.
Sejak beberapa hari ini suasana di sekitar PT Wasco berubah mencekam. Para pemilik warung yang mayoritas menggantungkan hidup dari usaha kecil-kecilan ini, kini tidur tak tenang. Mereka khawatir warung-warung yang menjadi sumber penghidupan mereka akan diratakan kapan saja.
Keresahan ini bermula adanya bocoran terkait aksi pembongkaran paksa pada malam hari yang diduga akan dilakukan oleh pihak PT Sigma inisial D, Atas hal itu, pemilik warung sepakat ronda malam demi menyelamatkan sesuap nasi ditempat tersebut dari pihak pihak tertentu.
Di tengah perjuangan melawan premanisme, warga kini dihadapkan pada masalah lain yang tak kalah serius. Ibu Serta Pasaribu dan rekan-rekan lainnya mengungkapkan, "Ada salah satu security PT Wasco menyampaikan kepada kami, tidak ada izin kalian berjualan di sini," ujarnya.
Ketua YALPK Kepri ibu Paridah Sembiring turun tangan dampingi warga untuk turut ronda mulai dari pukul 21:35 hingga 02:05 WIB.
Solidaritas warga ini semakin menguat dengan hadirnya dukungan dari pihak YALPK Kepri dan turun langsung mendampingi warga, pada Kamis (10/7/2025) malam.
Dalam aksi ronda malam tersebut, terlihat Ketua Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen (YALPK) Kepulauan Riau (Kepri), Paridah Sembiring, menerima keluhan Ibu Serta Pasaribu dan rekan-rekannya.
Ibu Serta Pasaribu tersebut mengatakan, lokasi jualan depan PT Wasko ini sejak tahun 2020, bahwa tempat kami jualan ini tidak ada kaitan dengan PT Wasco mau pun PT Siqma jika mau di bangun, sebab ini bukan masuk PL dari kedua PT tersebut, hal ini pernah di sampaikan oleh anggota DPRD kota Batam pada saat itu. Kecuali pemerintah mau pakai lokasi ini, ucap Ibu Serta Pasaribu tersebut dengan berurai air matanya dihadapan Ketua YALPK Ibu Paridah Sembiring didampingi rekan rekan lainnya.
Kehadiran Ibu Paridah Sembiring bukan hanya sekadar dukungan moral, ia juga mendengarkan langsung keluh kesah para pemilik warung yang resah akan ancaman premanisme ini.
Perihal ini telah di sampaikan Ibu Paridah Sembiring kepada Kapolsek Batu aji, memohon bantuan, jika terjadi hal hal yang tidak di inginkan pada malam tanggal 10 juli 2025 di area depan PT Wasko Tanjung Uncang.
"Kami hadir untuk mendengarkan dan mencoba mencari solusi terbaik bagi warga. Apa yang mereka alami adalah bentuk intimidasi yang tidak bisa dibiarkan," tegas Paridah saat berada di lokasi ronda malam sekira pukul 21:35-02:05 WIB.
Pada malam itu juga, Ketua YALPK Kepri Ibu Paridah Sembiring menghampiri pos jaga PT Wasko dan bertanya, Selamat malam pak? Ini kenapa ya ada rantai pembatas jalan dan di buat dilarang parkir? besok mereka mau jualan pagi
Pos jaga menjawab, instruksi dari pimpinan,ibu Paridah Sembiring mengatakan, jika itu dari pimpinan, kita minta surat resminya ya Pak?
Kemudian YALPK Kepri Bergerak Cepat, mengkonfirmasi kepada Kapolsek Batu Aji serta kepada Ratakak 87. Selanjutnya surat dari YALPK Kepri juga menyampaikan surat kepada Lurah Tanjung Unjang serta ke RT Tanjung Uncang.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi resmi dari pihak PT Sigma terkait tudingan keterlibatan mereka dalam rencana pembongkaran ini. Warga berharap pihak berwenang dapat segera menindaklanjuti informasi ini dan memberikan perlindungan agar tidak terjadi tindakan main hakim sendiri yang merugikan masyarakat. (***)
Editor: Ikhsan