Keterangan Poto: Wali Kota Batam dan Kepala BP Batam, Amsakar Achmad. (foto/ist)

Keterangan Poto: Wali Kota Batam dan Kepala BP Batam, Amsakar Achmad. (foto/ist)

Pemko Batam Gesa Pembangunan Pasar Induk Jodoh, Siap Jadi Pusat Perdagangan Rakyat Modern

Muhammad Ikhsan

Editor Muhammad Ikhsan

Jumat, 4 Juli 2025 | 21:14 WIB

Keterangan Poto: Wali Kota Batam dan Kepala BP Batam, Amsakar Achmad. (foto/ist)

Keterangan Poto: Wali Kota Batam dan Kepala BP Batam, Amsakar Achmad. (foto/ist)

Sinarkepri.co.id Batam – Pemerintah Kota (Pemko) Batam menggesa percepatan Pembangunan Pasar Induk Jodoh yang ditargetkan menjadi ikon baru perdagangan rakyat di Batam. Percepatan proyek ini diharapkan mampu mewujudkan pasar yang modernisasi sebagai pusat-pusat perdagangan modern dan menjadi sentra aktivitas ekonomi kerakyatan.

Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, mengungkapkan bahwa proyek Pembangunan Pasar Induk Jodoh jauh lebih dari sekadar pembangunan fisik. "Proyek ini tidak sekadar menyentuh aspek fisik, namun juga menyangkut transformasi sistem ekonomi kerakyatan yang tertata dan berkelanjutan," ujar Amsakar.

Untuk mewujudkan visi besar Pasar Induk Jodoh sebagai pusat perdagangan rakyat modern, Amsakar Achmad menginginkan komitmen dari semua pemangku kepentingan. Ini termasuk pengembang, dinas terkait, serta pelaku usaha lokal yang akan menjadi motor penggerak pasar.

Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pengembang untuk memastikan kualitas pembangunan, dinas terkait dalam hal regulasi dan fasilitasi, serta para pedagang untuk bersama-sama menciptakan lingkungan pasar yang kondusif dan kompetitif.

“Kami butuh komitmen yang serius untuk pembangunan pasar induk ini. Komunikasi publik kita harus dibangun dengan baik agar prosesnya transparan dan tidak menimbulkan prasangka,” kata Amsakar.

Lebih lanjut, Amsakar Achmad mengatakan bahwa Pasar Induk Jodoh dirancang bukan hanya sebagai pusat distribusi barang kebutuhan pokok, melainkan juga sebagai ruang ekonomi strategis yang mendukung penguatan pasar lokal.

"Pemko Batam ingin menjadikan pasar ini sebagai simbol kebangkitan ekonomi berbasis rakyat yang tertib dan modern," jelas Amsakar.

Sejumlah aspek penting menjadi perhatian dalam perencanaan, mulai dari kenyamanan dan kebersihan pasar, efisiensi tata ruang, hingga penyediaan fasilitas umum yang memadai.

“Parkir harus memadai, zonasi harus jelas, dan sirkulasi pengunjung serta pedagang harus diatur agar tidak semrawut,” kata Amsakar.

Pasar tidak boleh dipandang hanya sebagai tempat jual beli, melainkan juga tempat interaksi masyarakat lintas latar belakang yang tertata dan hidup.

Soal lingkungan juga menjadi sorotan. Amsakar mau sistem pengelolaan sampah yang baik agar keberadaan pasar tidak menimbulkan persoalan baru.

“Kita harus berpikir ke depan. Jangan sampai pasar ini justru memperparah persoalan sampah di Jodoh dan sekitarnya,” ujar dia.

Pembangunan Pasar Induk Jodoh ini diharapkan menjadi tonggak sejarah bagi pembangunan ekonomi kerakyatan di Batam, memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat Kota Batam. (***)