Batam, SinarKepri.co.id – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025, Pemerintah Kota (Pemko) Batam, Provinsi Kepulauan Riau, kembali mengambil langkah proaktif untuk meringankan beban warganya. Melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Pemko Batam menyiapkan 52.500 Paket Sembako murah yang akan mulai didistribusikan pada awal Desember 2025.
Program bantuan ini bertujuan menjaga stabilitas ekonomi rumah tangga di tengah meningkatnya kebutuhan jelang akhir tahun dan membantu mereka memenuhi kebutuhan pokok dengan harga yang jauh lebih terjangkau.
Wali Kota Batam, Amsakar, menjelaskan bahwa program tahun ini memiliki perbedaan signifikan, yaitu adanya subsidi besar dari pemerintah daerah.
"Nilai total satu Paket Sembako di pasaran saat ini mencapai sekitar Rp200.000, namun, berkat subsidi yang kami siapkan, masyarakat hanya perlu membayar separuh harganya, yaitu Rp100.000 per paket,” ujar Amsakar beberapa hari yang lalu.
Setiap Paket Sembako murah tersebut berisi bahan-bahan pokok yang sangat dibutuhkan, yaitu:
10 kg beras, 2 liter minyak goring, 1 kg gula pasir
Program penyediaan 52.500 Paket Sembako murah bersubsidi ini disebut sebagai langkah Pemko Batam untuk menekan potensi kenaikan harga bahan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru 2025.
Amsakar Achmad, menegaskan bahwa inisiatif pasar murah ini adalah upaya strategis pemerintah daerah Kota Batam.
"Program pasar murah dan subsidi sembako ini menjadi langkah strategis pemerintah daerah untuk menjaga kestabilan harga serta mempertahankan daya beli masyarakat di akhir tahun," katanya.
Pemerintah daerah khawatir bahwa peningkatan permintaan yang tinggi saat Nataru dapat memicu inflasi, terutama pada komoditas utama seperti beras, minyak goreng, dan gula.
Dengan mendistribusikan ribuan paket bersubsidi, Pemko Batam berharap dapat menyerap tekanan pasar dan memastikan ketersediaan pasokan dengan harga yang wajar bagi warga.
Distribusi Paket Sembako murah ini dijadwalkan akan dilakukan secara bertahap di seluruh kecamatan di Batam mulai awal bulan Desember.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kota Batam, Wahyu Daryatin, memberikan penjelasan lebih detail mengenai mekanisme program tahun ini yang dianggap lebih meringankan warga.
"Tahun ini, Pemko Batam memberikan subsidi langsung sehingga harga yang dibayar masyarakat bisa lebih ringan. Ini yang membedakan program kali ini dengan tahun-tahun sebelumnya," jelasnya.
Ia menambahkan, program pasar murah pada tahun-tahun sebelumnya biasanya dilakukan tanpa subsidi dari pemerintah daerah, sehingga harga yang dibayarkan masyarakat cenderung masih tinggi.
"Kalau tahun sebelumnya operasi pasar murah tanpa subsidi, kali ini masyarakat cukup bayar separuh harga. Sisanya ditanggung oleh pemerintah," tegas Wahyu.
Dengan subsidi langsung ini, di mana warga hanya membayar Rp100.000 dari nilai paket Rp200.000, Pemko Batam menunjukkan komitmen serius untuk membantu daya beli masyarakat menghadapi lonjakan harga musiman menjelang perayaan besar. (***)
Editor: Ikhsan