Keterangan Poto: Wali Kota Batam Amsakar Achmad turut dalam peletakan batu pertama RS-MABIH. (foto/ist)

Keterangan Poto: Wali Kota Batam Amsakar Achmad turut dalam peletakan batu pertama RS-MABIH. (foto/ist)

RS MABIH, Harapan Baru Warga Batam untuk Layanan Kesehatan Lengkap dan Modern

Muhammad Ikhsan

Editor Muhammad Ikhsan

Kamis, 28 Agustus 2025 | 09:40 WIB

Keterangan Poto: Wali Kota Batam Amsakar Achmad turut dalam peletakan batu pertama RS-MABIH. (foto/ist)

Keterangan Poto: Wali Kota Batam Amsakar Achmad turut dalam peletakan batu pertama RS-MABIH. (foto/ist)

Batam, Sinarkepri.co.id  - Warga Batam kini memiliki harapan baru untuk mendapatkan layanan kesehatan berstandar internasional tanpa harus ke luar negeri. Hal ini ditandai dengan dimulainya pembangunan Rumah Sakit Mayapada Apollo Batam International Hospital (RS-MABIH) melalui acara Peletakan batu pertama (groundbreaking) pada Rabu, (27/8/2025).

Proyek bernama Mayapada Apollo Batam International Hospital (MABIH) menelan investasi lebih dari Rp 1 triliun. Berlokasi strategis di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata dan Kesehatan Internasional Sekupang.

MABIH diharapkan menjadi salah satu pusat layanan kesehatan unggulan di Asia Tenggara. Pembangunan rumah sakit ini adalah bagian dari upaya pemerintah untuk menjadikan Batam sebagai destinasi wisata medis, sekaligus mengurangi devisa negara yang selama ini banyak mengalir ke luar negeri karena warga Indonesia berobat ke negara tetangga.

Acara Peletakan batu pertama dihadiri Kepala BP Batam Amsakar Achmad, Plt Sekjen Dewan Nasional KEK Rizal Edwin Manansang mewakili Menko Perekonomian, serta Presiden Komisaris Mayapada Healthcare Jonathan Tahir.

Rumah sakit ini dibangun di lahan 2,9 hektare dengan kapasitas 250 tempat tidur dan desain green hospital oleh HKS Singapore. Tahap pertama pembangunan berdiri di atas lahan 1,68 hektare.

"Kami percaya setiap orang Indonesia berhak mendapatkan layanan kesehatan berstandar internasional tanpa harus pergi jauh ke luar negeri. Dengan hadirnya MABIH, kami ingin berkontribusi lebih untuk memperkuat kemandirian bangsa dalam bidang kesehatan, sekaligus meningkatkan kepercayaan bagi setiap orang Indonesia terhadap kualitas layanan kesehatan di dalam negeri," kata Jonathan Tahir, Presiden Komisaris Mayapada Healthcare, dalam keterangan resminya.

Sementara itu, Rizal Edwin menyebut setiap tahun hampir dua juta orang Indonesia berobat ke luar negeri dengan potensi devisa hilang hingga Rp200 triliun. Kehadiran MABIH, lanjutnya, diharapkan bisa menjadi solusi mengurangi fenomena tersebut.

Kepala BP Batam Amsakar Achmad menegaskan pihaknya mendukung percepatan pembangunan rumah sakit ini. Ia juga berharap, MABIH dapat menjadi katalis pertumbuhan ekonomi di Batam melalui penciptaan lapangan kerja baru bagi ratusan tenaga professional dan peningkatan daya saing daerah.

"Kehadiran Mayapada yang berstandar internasional, maka yang sebelumnya menyebrang keluar negeri untuk berobat, nanti cukup di sini. Bahkan kita optimis dapat menarik pasien luar negeri untuk berobat ke sini. Mayapada akan jadi destinasi baru bagi wisata kesehatan Batam," kata Amsakar.

"Ini sejalan dengan arahan Pak Presiden bagaimana Batam dapat berkontribusi signifikan dalam mendorong ekonomi dan menarik investasi," imbuhnya.

Proyek ambisius ini ditargetkan selesai pada akhir tahun 2027. Kehadiran MABIH tidak hanya akan menekan angka warga yang berobat ke luar negeri, tetapi juga membuka ribuan lapangan pekerjaan baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Batam. (***)

 

Editor : Ikhsan