Batam, Sinarkepri.co.id - Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad didampingi Wakil Wali Kota Batam Li Claudia Chandra menghadiri acara tasyakuran Milad Majelis Ulama Indonesia (MUI) ke-50 tahun 2025, berlangsung di gedung Kantor Wali Kota Batam lantai IV.
Acara yang berlangsung khidmat dan penuh kebersamaan dihadiri oleh sejumlah tokoh agama, pengurus MUI, serta para undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Amsakar mengajak seluruh ulama dan umaro (pemerintah) untuk terus bersinergi dalam membangun Batam yang religius dan maju.
Tak lupa Amsakar menyampaikan ucapan selamat dan doa terbaiknya pada perayaan Milad ke-50 Majelis Ulama Indonesia. Di hadapan para ulama dan tokoh masyarakat yang hadir, Amsakar mengungkapkan rasa bangganya atas peran strategis MUI selama 50 tahun.
"Atas nama Pemerintah Kota Batam, BP Batam dan saya pribadi mengucapkan selamat milad yang ke-50 kepada MUI. Semoga MUI semakin mengukuhkan peran dan kontribusinya untuk kemaslahatan umat dan bangsa," ujar Amsakar.
Amsakar menyatakan pentingnya posisi MUI sebagai mitra strategis pemerintah. Ia menyakini bahwa dengan kapasitas keulamaan yang dimiliki, MUI mampu menjadi rujukan pemikiran, tidak hanya bagi umat, tetapi juga bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan.
“Kami percaya, kapasitas yang dimiliki oleh rekan-rekan MUI, insyaallah akan menghadirkan petuah-petuah yang tidak hanya mengedukasi, tetapi juga mencerdaskan. Petuah-petuah ini akan menjadi sumber kearifan dan referensi dalam pengambilan keputusan, baik di tingkat umat maupun pemerintahan,” lanjutnya.
Amsakar juga mengapresiasi berbagai program yang telah dijalankan oleh MUI selama ini. Menurutnya, agenda-agenda MUI menunjukkan kepedulian yang tinggi terhadap isu-isu strategis umat dan bangsa.
“Saya melihat agenda yang dilaksanakan MUI, alhamdulillah, juga luar biasa. Ini menandakan bahwa MUI hadir tidak hanya sebagai simbol keulamaan, tetapi juga sebagai penggerak kemajuan umat,” ungkapnya.
Pemerintah Kota Batam berkomitmen untuk terus menjalin sinergi dan mendukung langkah-langkah MUI dalam menciptakan masyarakat yang religius, harmonis, dan berkeadaban. (***)