Batam, SianrKepri.co.id - Wali Kota Batam Amsakar Achmad memberikan waktu Enam bulan kepada seluruh Camat dan Lurah di Kota Batam untuk fokus pada penataan kantor, lingkungan yang rapi, dan penanganan sampah. Ultimatum ini disampaikannya dalam rapat koordinasi yang dihadiri oleh Wakil Wali Kota Batam Li Claudia Chandra, berlangsung di Ruang Hang Nadim, Kantor Wali Kota Batam baru-baru ini.
Wali Kota Amsakar menyebutkan tiga gambaran yang sederhana tersebut adalah, penataan kantor, lingkungan yang rapi, dan penanganan sampah.
"Saya ingin fokus dulu terhadap tiga permasalahan ini. Itu ukuran paling dasar. Enam bulan ke depan akan kita lihat hasilnya,” tegas Amsakar.
Menurut Amsakar, bahwa program penataan kantor Camat dan Lurah bukan semata-mata soal keindahan fisik, melainkan memiliki makna yang jauh lebih dalam dan mencerminkan keseriusan aparatur dalam bekerja serta memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Kantor yang rapi akan memberi energi positif bagi pegawai sekaligus menghadirkan citra baik di mata masyarakat.
"Penataan kantor ini bukan hanya sekadar estetika, bukan sekadar kantor terlihat bersih dan rapi, tetapi semangat untuk melayani dengan hati dan dedikasi," ujar Amsakar.
Selain interior kantor, Amsakar Achmad juga memberikan sorotan tajam pada lingkungan dan wilayah sekitar kantor. Ia menekankan bahwa kebersihan dan kerapian bukan hanya di dalam gedung, melainkan juga mengena di lingkungan sekitarnya.
"Saya minta halaman dan taman kantor selalu terawat. Pohon-pohon dipangkas secara teratur agar tidak mengganggu, dan yang terpenting, drainase harus diperhatikan," tegas Amsakar.
Masalah persampahan menjadi salah satu perhatian utama Amsakar-Li Claudia Chandra. Kepada camat dan lurah, ia meminta penanganan sampah yang rutin dilakukan dan perlunya kreativitas dalam mengelola sampah dengan melibatkan peran aktif masyarakat.
Sebagai dukungan, Pemko Batam menyiapkan tambahan armada persampahan pada tahun 2026, antara lain 29 unit compactor Hino, 42 arm roll, 10 dump truck, 132 bin sampah, serta satu becak motor. Tiga UPT baru dan pembangunan insinerator juga disiapkan untuk memperkuat pengelolaan sampah.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Batam, Li Claudia Chandra, menekankan pentingnya konsistensi dan kolaborasi. Ia meminta camat segera memetakan lokasi pembuangan sampah liar serta memperkuat komunikasi dengan lurah dan RT/RW.
“Koordinasi penting agar masalah bisa diketahui sejak dini dan dicarikan solusinya bersama. Jangan saling menyalahkan, yang terpenting masyarakat merasakan pelayanan,” kata Li Claudia.
Ia juga mengingatkan agar semangat gotong royong tetap dijaga. “Tugas kita melayani masyarakat, bukan dilayani. Mari wujudkan Batam yang bersih dan nyaman bersama-sama,” tambahnya.
Dengan fokus pada tiga aspek utama—penataan kantor, lingkungan yang rapi, dan penanganan sampah—program Enam bulan ini diharapkan mampu menciptakan perubahan signifikan yang tidak hanya meningkatkan kualitas lingkungan, tetapi juga kualitas pelayanan publik di Kota Batam. (***)
Editor: Ikhsan