Sinarkepri.co.id Batam – Proses Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) jenjang SMK/SMA untuk tahun ajaran 2025/2026 di Provinsi Kepulauan Riau telah resmi rampung diumumkan pada Sabtu 28 Juni 2025 kemarin.
Namun, ada fenomena menarik yang terjadi khusus di Kota Batam, di mana Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menjadi primadona dengan tingginya peminat, sementara beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA) justru belum memenuhi kuota penerimaan siswa baru.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau, Andi Agung, turut angkat bicara. Andi mengungkapkan bahwa minat siswa untuk masuk ke SMK saat ini sangat tinggi, sementara daya tampung untuk SMA justru masih belum terpenuhi di beberapa sekolah di Kota Batam.
“Anak-anak di Kota Batam sekarang lebih banyak memilih SMK dari pada SMA. Padahal kata Andi, jumlah SMA dan SMK tidak jauh berbeda, SMA ada 9 sekolah, SMK ada 11. Namun jumlah peminat SMK jauh lebih banyak,” kata Andi dikutip Senin (30/6/2025).
Ia menyebutkan, beberapa SMA yang sudah penuh dan tidak dapat lagi menampung siswa karena Data Pokok Pendidikan (Dapodik) telah dikunci, diantaranya SMA Negeri 1, 3, 5, 8, dan 16.
Lanjut Andi, bagi siswa yang belum mendapatkan tempat masih terbuka di SMA lain yang belum mencapai kapasitas penuh. "Tapi masih banyak SMA lain yang masih memiliki kuota,” lanjutnya.
Diantara SMA yang masih bisa tertampung adalah, SMA Negeri 4, SMA 24, dan SMA 29 masih memiliki ruang daya tampung. Sedangkan SMA 20 dan SMA 26 bahkan masih kekurangan sekitar 80 siswa.
Dinas Pendidikan Kepri mengimbau orang tua agar tidak memaksakan anaknya untuk masuk ke sekolah tertentu yang sudah penuh. Andi menyebut, pilihan sekolah masih terbuka luas di banyak titik di Batam, khususnya di SMA dan SMK yang belum penuh.
“Tolong disampaikan ke masyarakat, tidak ada anak yang tidak bisa sekolah. Hanya saja jangan memaksakan di sekolah-sekolah favorit tertentu. Kami sudah siapkan solusinya dan akan terus pantau perkembangan ini,” pungkasnya. (***)